- Sate Anggrek
Sate ayam menjadi “primadona” di sate anggrek ini, walaupun ada menu lainnya seperti seperti kambing dan soto sulung. Sate dan soto di sini memang mengusung gagrak Madura. Kedai sate ini dikelola oleh H. Ahmad Nawawi sejak awal tahun 80an dan beliau tetap mempertahankan tempat usaha kaki limanya ini walaupun sekarang sudah menjual ribuan tusuk setiap harinya dan tampaknya enggan untuk berpindah ke tempat yang lebih representatif. Untuk masalah cita rasa, mungkin sate ini masih kalah dengan para legenda sate lainnya di kota Bandung, seperti Sate Maulana Yusuf, Sate Pak Gino, Sate HM Harris ataupun Sate Hadori, yang memang juga memasang harga jauh di atasnya. Akan tetapi Sate Anggrek tetap memiliki tempat tersendiri di hati, lidah dan tentunya dompet warga di kota Bandung.
Peta dan Alamat Sate Anggrek Bandung:
Jl Anggrek (Perempatan Jl Anggrek dan Jl RE Martadinata/Riau)
- Nasi Kalong
nah sekarang saya akan memberikan info salah satu tempat makan yang ada di kota Bandung yaitu Nasi Kalong.
Tentang Nasi Kalong
Kedai yang terletak di jalan Martadinata ini, buka pada pukul 19-00 sampai pukul 03-00, sesuai dengan namanya, Nasi Kalong (beraktifitas pada malam hari) menjadikan sasaran Market nya para kalongers-kalongers yang susah tidur. Yang menarik dari kedai ini di bandingan dengan kedai-kedai yang ada adalah di menu utamanya, yaitu nasi dengan warna hitam, yang sangat menggambarkan warna pada saat jam operasi kedai ini
Tidak hanya mengambil filosofi warna kalong dan malam hari, pemiliki kedai ini (Bapak Martin) sangat memperhatikan kesehatan di Nasi Kalong para pelanggan nya, pemilihan beras merah menjadi alternative pengganti beras yang putih, di mana kita tau, beras merah lebih banyak memiliki serat, dan rendah lemak, dan pastinya sehat buat kita-kita Guys, apalagi di makan nya pada malam hari.
Soal rasa jangan di tanya deh, saya cuman bisa mengungkapkan dengan kata-kata, nikmat, lezat, dan akh pokoknya mah, susah juga atuh di ungkapkan dengan kata-kata mah. Kalau mau tau rasanya, sok ajah datang ke sini, ke Bandung. Wisata Bandung. Dan sekedar informasi yah, kalo mau ke Nasi Kalong jangan weekend deh, ngantrinya itu loh, hahahaha. btw selamat ber Wisata Kuliner.
ada beberapa macam menu yang di tawar kan di Nasi Kalong ini, ada goreng-gorengan, macam-macam bacem, nah ada juga menu favorit yang menjadi biduan di antaranya Ayam Goreng Madu, Buncis Bakar, dan makanan favorit saya smur jengkol, dan banyak lagi manu-menu makanan yang tersedia di sini, langsung ajak datang ke tkp biar jelas dan puguh. mmmm kayanya tempat ini menjadi lokasi favorit super herro Batman dan teman-teman untuk sekedar melepas lelah setelah ber aktifitas membasmi kejahatan.
Kisaran Harga : Rp 10.000 – 50.000 /per orang
Alamat : Jalan Letnan Laut Raden Eddy Martadinata No.102, Cihapit, Bandung Wetan, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40114, Indonesia
- Kedai Mamah Eha
Awalnya sering lihat ini kedai kok rame terus, terutama klo lagi weekend. Saya yang sering lewat jalan diponegoro terus mantau dan nebak-nebak ini kedai jualan apa ya? karena dari namanya aja tidak bisa di tebak ini jualan apa tapi klo liat dari tempat makan dibandung yang rame waktu weekend biasanya sih gak jauh-jauh dari masakan sunda. Tapi waktu itu belum tertarik untuk nyoba karena karena belum tau review tempat makan ini. Suatu saat saya lagi bingung mau makan apa dan pengen cari yang dekat dengan diponegoro akhirnya kepikiran mungkin ini waktu yang tepat buat nyoba tempat makan baru yang gak tau dalemnya jualan apa yang penting masuk aja dulu dan biar gak penasaran kenapa tempat makan ini bisa rame.
Waktu masuk banyak foto-foto artis di pampang di dinding-dinding kedai ini yang membuktikan klo kedai ini sering dikunjungin artis, jadi keinget batagor riri yang di burangrang yang menampilkan foto artis di dinding tempat makannya sehingga batagor riri dijulukin batagornya artis, nah mungkin kedai mamah eha ini bisa dijulukin kedainya artis karena mirip dengan batagor riri. Tempatnya gak terlalu besar tapi banyak meja-meja ukuran kecil-sedang yang saling berdekatan satu sama lain jadi bisa di isi banyak orang.
Yang uniknya disini di tiap meja di sajikan teko air yang digunakan untuk cuci tangan jadi gak perlu lagi ke wastafel, cukup mengguyurkan air yang ada di teko ke tangan seperti klo kita lagi piknik dimana air sangat terbatas, menarik juga ide nya jadi ada ciri khas yang belum ditemukan di tempat makan lain dan bisa memberikan pengalaman bagi konsumen baru seperti saya